Ditulis
Oleh : Nofly Manopo
Begitu banyak potensi wisata di Kabupaten
Minahasa Selatan Salah satunya yaitu Benteng Portugis yang terletak di jantung
kota Amurang, ibu kota kabupaten Minahasa Selatan. budaya Benteng Portugis yang
terletak di Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, tepatnya di lokasi Pasar
Amurang yang berbelakangan dengan Rumah Tahanan (Rutan) Amurang atau yang lebih
dikenal dengan sapaan sindulang. tapi apa mau dikata hingga saat ini, yang
tersisa dari bekas benteng besar tersebut hanya beberapa bagiannya saja.
Bangunan ini diperkirakan telah berusia 198 tahun sejak tahun
1512, Menurut sejarah, bangsa Portugislah yang pertama mendarat dan membangun
benteng tersebut di mulut Teluk Amurang itu, dan kemudian menyusul bangsa
Spanyol mendarat di perairan Mobongo / Kawangkoan Bawah, Kecamatan Amurang
Barat, serta membangun benteng yang dinamai 'New Spain'. Namun, dari kedua
benteng tersebut yang tersisa hanyalah benteng Portugis di Sindulang.
Dulunya di dalam benteng yang dipersenjatai
dengan meriam-meriam terutama yang menghadap ke perairan Teluk Amurang untuk
menangkis serangan lawan itu, dan terdapat pula berbagai bangunan, barak,
gudang dan fasilitas militer lainnya, termasuk sebuah kapel (gereja kecil). Kapel
tersebut diperkirakan
berada di lokasi yang
mana berdiri sebuah gereja GMIM Sentrum Syalom Amurang, dan berada tepat di
bawah altar gedung gereja GMIM Sentrum. Menyusul ada pula bekas kapel di
Benteng New Spain di Mobongo. Selain untuk pertahanan dan kediaman serdadu, di
dalam Benteng Spanyol ini juga berada kapel yang kini telah ditempati gedung
gereja GMIM Kawangkoan Bawah. Malahan di dekatnya berada pula bekas pekuburan Spanyol,
dan di depan pintu pastori gereja GMIM Kawangkoan Bawah masih terdapat nisan
kubur orang Spanyol. Hingga sampai saat ini masih banyak masyarakat meyakini
bahwa didalam benteng tersebut banyak tersimpan sejarah-sejarah kuno, mata uang
kuno bahkan emas, percaya atau tidak pintu baja menuju ruang bawah tanah yang
diperkirakan menyimpan harta karun di bagian tengahnya serta jalan-jalan ke
ruang-ruang lain yang telah tertimbuh reruntuhan dan tanah, sampai saat ini
masih tergembok. Upaya demi upaya dari berbagai pihak untuk 'membuka', gembok
tersebut namun tidak ada hasilnya “gagal”. Hingga sampai sebuah tim dari
negeri belanda beberapa tahun silam untuk mencoba membukanya, tetapi karena
status benteng sebagai cagar budaya tentu saja tidak membuahkan hasil, Menurut
seorang sejarawan, jalan-jalan bawah tanah Benteng Portugis ini menembus ke
kompleks gereja Sentrum. Tapi pintunya sudah tertutup. Sedangkan
dinding-dinding beton Benteng Portugis termasuk Benteng Spanyol telah dibongkar
di masa Gubernur Jenderal Herman Daendels (1807 - 1815). Dindingnya
dimanfaatkan untuk pembangunann jalan di Amurang, dan pembongkaran paling akhir
terjadi pada masa pemerintahan Jepang. (
fly)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar